Minggu, 02 Februari 2014

Jakarta - Rokok adalah salah satu benda paling tidak sehat untuk tubuh. Produk tembakau ini telah dikaitkan dengan berbagai penyakit mematikan, seperti kanker, masalah jantung dan pernapasan. Namun, efek bahan kimia yang dihidup dari rokok bisa pulih ketika Anda berhasil berhenti merokok. Berhenti merokok adalah cara terbaik untuk bisa pulih dari racun rokok. Sayangnya, berkat sifat adiktif nikotin, menghentikan kebiasaan merokok bisa sangat sulit bagi beberapa orang. Beberapa kekurangan motivasi, ada juga yang mudah kambuh karena stres atau faktor-faktor lain dan kemudian harus me-restart proses berhenti merokok dari awal lagi. Berhenti merokok juga semakin sulit dilakukan karena adanya efek balikan (withdrawal), yang membuat para perokok 'tersiksa' saat tak bisa menghisap batang tembakaunya. Efek balikan yang dirasakan saat sedang berusahan berhenti merokok antara lain: 1. Pencernaan: Anda mungkin mengalami mulas, gangguan pencernaan, mual, dan diare. Gejala biasanya bertambah buruk sebelum akhirnya mulai membaik. 2. Pernapasan: sinus mampet, batuk, dahak dan suara serak. 3. Peredaran darah: Anda mungkin akan merasa pusing, kaku, atau bahkan kesemutan di jari-jari kaki dan tangan. 4. Tidur: Anda mungkin mengalami insomnia. Efek ini merupakan akibat langsung proses perbaikan kerusakan tubuh yang telah disebabkan rokok, dan mulai merokok lagi hanya akan mengulang kembali rencana Anda untuk bisa menjalankan gaya hidup sehat. Jika Anda berhasil melalui tahap efek balikan (yang seharusnya hanya berlangsung 3-4 minggu), Anda akan melihat perbaikan kesehatan segera dan tahan lama.

Posted on 19.36 by SONDONG MAJERUK

No comments

Minggu, 03 Februari 2013

Setelah lama browsing sana-sini, akhirnya ketemu juga artikel tentang fotografi basic yang menurutku perlu diketahui oleh fotografer pemula / hobbist (baru belajar). Monggo disimak artikel dari bebek_factory yang aku sadur dari kaskus berikut ini : Fotografi: Fotografi ( Photography ) berasal dari kata Foto ( Cahaya ) dan Graphia ( menulis / menggambar ), sehingga dapat diartikan bahwa fotografi adalah suatu teknik menggambar dengan cahaya. Atas dasar tersebut, jelas bahwa cahaya sangat berperan penting dan menjadi sumber utama dalam memperoleh gambar. Kamera SLR: Kamera SLR ( Single Lens Reflex ) atau D-SLR ( Digital ) merupakan kamera dengan jendela bidik ( viewfinder ) yang memberikan gambar sesuai dengan sudut pandang lensa melalui pantulan cermin yang terletak di belakang lensa. Pada umumnya kamera biasa memiliki tampilan dari jendela bidik yang berbeda dengan sudut pandang lensa karena jendela bidik tidak berada segaris dengan sudut pandang lensa. Fotografi berkaitan erat dengan cahaya, maka kamera berfungsi untuk mengatur cahaya yang ditangkap image sensor ( sensor gambar pada kamera digital atau film pada kamera konvensional ). Untuk mengatur cahaya, terdapat 2 hal mendasar dalam kamera, yakni Shutter Speed ( Kecepatan Rana ) dan Aperture ( Diafragma ). Shutter Speed : Shutter speed atau kecepatan rana merupakan kecepatan terbukanya jendela kamera sehingga cahaya dapat masuk ke dalam image sensor. Satuan daripada shutter speed adalah detik, dan sangat tergantung dengan keadaan cahaya saat pemotretan. Semisal cahaya terang pada siang hari, maka shutter speed harus disesuaikan menjadi lebih cepat, semisal 1/500 detik. Sedangkan untuk malam hari yang cahayanya lebih sedikit, maka shutter speed harus disesuaikan menjadi lebih lama, semisal 1/5 detik. Hal ini sekaligus menjelaskan mengapa foto pada malam hari cenderung buram, bahwa shutter speed yang lebih lambat memungkinkan pergerakan kamera akibat getaran tangan menjadikan cahaya bergeser sehingga foto menjadi buram / blur. Foto dengan shutter speed cepat image002 image012 image013 Foto dengan shutter speed lambat Apperture : Aperture atau diafragma merupakan istilah untuk bukaan lensa. Apabila diibaratkan sebagai jendela, maka diafragma adalah kiray / gordyn yang dapat dibuka atau ditutup untuk menyesuaikan banyaknya cahaya yang masuk. Pada kamera aperture dilambangkan dengan huruf F dan dengan satuan sebagai berikut: f/1.2 f/1.4 f/1.8 f/2.0 f/2.8 f/3.5 f/4.0 dst… Semakin kecil angka satuan maka akan semakin besar bukaan lensa ( f/1.4 lebih besar bukaannya dibandingkan dengan f/4.0 ). Gambar Aperture pada lensa Jadi, korelasi antara shutter speed dan aperture adalah bahwa semakin besar bukaan lensa, maka shutter speed akan semakin cepat, sebaliknya semakin kecil bukaan lensa, maka shutter speed akan semakin melambat. Mode pada kamera DSLR : Setiap kamera punya istilah masing – masing untuk pengaturan mode. Berikut dijelaskan untuk beberapa tipe kamera saja. Nikon D70: Pada kamera Nikon D70 terdapat 11 mode pemotretan: M= Full Manual Pada mode ini pengaturan kamera sepenuhnya manual, baik shutter speed, aperture, ISO, dsb. A= Aperture Priority Pada mode ini aperture dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun shutter speed akan mengimbangi secara otomatis akan kebutuhan cahaya sesuai dengan besar aperture. S= Shutter Priority Pada mode ini shutter speed dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun aperture akan mengimbangi secara otomatis kebutuhan cahaya yang sesuai dengan shutter speed. P= Program Pada mode ini baik aperture maupun shutter speed akan mengkalkulasi secara otomatis sesuai dengan kebutuhan cahaya, hanya saja pada mode ini tingkat exposure dapat diatur sesuai dengan kehendak. Auto Mode auto merupakan mode dimana kamera secara penuh mengatur akan segala kebutuhan pengaturan, dengan kata lain pada mode ini fotografer tinggal “jepret” saja. Portrait Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan portrait ( foto manusia ), seperti penggunaan tonal warna untuk skin tone, dsb. Landscape Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan ( landscape), seperti tone warna yang lebih vivid atau lain sebagainya. Macro Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto macro ( jarak dekat sehingga objek tampak lebih besar ), seperti fokus lensa yang lebih disesuaikan. Moving Object Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan pemotretan objek yang bergerak, sehingga fokus lensa akan lebih cepat bergerak menyesuaikan dengan pergerakan objek. Night Landscape Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan pada malam hari. Night Portrait Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto portrait malam hari atau cahaya redup. Canon 350D: Pada kamera Canon 350D terdapat 12 mode pemotretan: A-DEP= Automatic Depth of Field Pada mode ini, pengaturan fokus foreground dan background diatur secara otomatis oleh kamera sehingga lebih memungkinkan untuk menghasilkan foto yang tajam baik pada foreground maupun background. M= Full Manual Pada mode ini pengaturan kamera sepenuhnya manual, baik shutter speed, aperture, ISO, dsb. Av= Aperture Value Priority Pada mode ini aperture dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun shutter speed akan mengimbangi secara otomatis akan kebutuhan cahaya sesuai dengan besar aperture. Tv= Time Value Priority Pada mode ini shutter speed dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun aperture akan mengimbangi secara otomatis kebutuhan cahaya yang sesuai dengan shutter speed. P= Program Pada mode ini baik aperture maupun shutter speed akan mengkalkulasi secara otomatis sesuai dengan kebutuhan cahaya, hanya saja pada mode ini tingkat exposure dapat diatur sesuai dengan kehendak. Auto Mode auto merupakan mode dimana kamera secara penuh mengatur akan segala kebutuhan pengaturan, dengan kata lain pada mode ini fotografer tinggal “jepret” saja. Portrait Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan portrait ( foto manusia ), seperti penggunaan tonal warna untuk skin tone, dsb. Landscape Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan ( landscape), seperti tone warna yang lebih vivid atau lain sebagainya. Macro Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto macro ( jarak dekat sehingga objek tampak lebih besar ), seperti fokus lensa yang lebih disesuaikan. Moving Object Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan pemotretan objek yang bergerak, sehingga fokus lensa akan lebih cepat bergerak menyesuaikan dengan pergerakan objek. Night Scene Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pada malam hari. No Flash Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun apabila pada mode auto lainnya built in flash akan otomatis pop up apabila cahaya dirasa kurang, pada mode ini built in flash tidak akan menyala sama sekali, sehingga shutter speed dan aperture akan lebih berperan untuk mengimbangi kebutuhan cahaya. Pengaturan Cahaya Setiap kamera memiliki light meter yang berfungsi mendeteksi intensitas cahaya. Sebelum menekan tombol shutter, apabila menggunakan kamera pada mode manual ada baiknya memperhatikan exposure meter terlebih dahulu. Berikut gambar exposure indicator: Tampak pada gambar di atas bar yang mengindikasikan exposure. Apabila ingin menghasilkan foto dengan cahaya yang baik, letakan bar pada posisi tengah ( normal exposure ), namun apabila menghasilkan foto yang lebih terang, geser bar ke arah tanda + ( menjadi over exposure ), dan sebaliknya, untuk hasil foto yang lebih gelap geser bar ke arah – ( menjadi under exposure ). Teknik Fotografi 1. Dept Of Field Depth of field atau sering disingkat menjadi DOF merupakan salah satu teknik fotgrafi yang paling dasar. Setiap foto memiliki kedalaman ( depth ) yang terbagi atas foreground ( depan ) dan background ( belakang ). Fokus pada lensa kamera dapat dikendalikan atau diarahkan pada objek tertentu. Pengendalian Depth of Field berguna untuk membatasi fokus pada foto dan lebih memberi kesan hidup pada foto. Contoh berikut menunjukan DOF pendek dengan fokus pada foreground: Contoh berikut menunjukan DOF pendek dengan fokus pada background: Contoh berikut menunjukan foto DOF panjang / dalam, dengan fokus pada foreground dan background. Berikut contoh perbandingan hasil foto pada panjang fokal lensa dan diafragma yang berbeda: 2. Freeze Setelah memahami DOF yang berkaitan dengan aperture, kali ini akan dijelaskan tentang freeze, dimana sangat berkaitan erat dengan shutter speed. Foto freeze bertujuan untuk mengabadikan suatu moment dengan gerakan cepat sehingga dapat tertangkap oleh kamera sebagai gambar diam, seperti foto tetesan air, ledakan, atau foto ketika orang sedang melompat dan lain sebagainya. Yang paling utama dalam mendapatkan foto freeze adalah mengatur shutter speed secepat mungkin ( misal 1/500 detik, 1/1000 detik, hingga 1/8000 detik ). Karena tuntutan shutter speed yang cepat, maka tentunya cahaya yang dibutuhkan sangat banyak, maka dari itu biasanya foto freeze amatir lebih banyak dilakukan di ruang terbuka pada siang hari dimana cahaya matahari bersinar terang. Bukan tidak mungkin untuk memperoleh foto freeze pada malam hari atau cahaya yang minim, namun peralatan pendukung mutlak diperlukan seperti flash atau bahkan lampu studio dengan kecepatan singkronisasi yang tinggi pula. Berikut contoh foto freeze: foto 1 ( dengan flash ): foto 2 ( outdoor dengan matahari ): Pertanyaan yang sering dilontarkan: 1. Mengapa foto yang dihasilkan gelap? Jawab: Karena cahaya yang ada kurang memadai, sehingga foto menjadi under exposure. Coba untuk naikan ISO agar shutter speed dapat menjadi lebih cepat. 2. Mengapa masih tampak pergerakan / gambar yang dihasilkan buram? Jawab: Bisa jadi karena shutter speed kurang cepat mengimbangi kecepatan objek, namun apabila buram bisa jadi juga karena fokus lensa tidak tepat jatuh pada objek 3. Movement Bertentangan dengan foto freeze, foto movement bertujuan memperlihatkan pergerakan objek dengan shutter speed yang rendah, sehingga pergerakan objek dapat tampak pada hasil foto. Shutter speed yang digunakan cenderung rendah agar pergerakan objek dapat terekam ( misal 1/5 detik, 1 detik, dst ), namun yang patut diperhatikan adalah kamera harus tetap dalam posisi statis agar background daripada objek tetap fokus walaupun shutter speed lambat. Berikut contoh foto movement: image002 image012 image013 Pertanyaan yang sering dilontarkan: 1. Mengapa foto menjadi putih dan gambar tidak jelas? Jawab: Cahaya pada saat pengambilan foto surplus, sehingga menjadi over exposure. Untuk mensiasatinya, perkecil bukaan lensa dengan menaikan aperture. 2. Mengapa foto menjadi buram semua? Jawab: Karena kamera mengalami pergerakan pada saat shutter terbuka, sehingga gambar yang dihasilkan menjadi blur. Untuk menghindari hasil yang blur, gunakan tripod atau letakan kamera pada tempat yang statis dan stabil. 4. Panning Mirip dengan metode foto movement, namun dalam foto panning gerakan objek lebih ditampilkan melalui background yang bergerak. Prinsip dasar foto panning sama dengan foto movement, hanya saja pada saat pemotretan, kamera ikut bergerak mengimbangi gerakan objek, sehingga objek tetap fokus namun background yang dihasilkan bergerak. Contoh foto panning: Cara foto panning: Bidik sasaran bergerak ( pada umumnya mobil ), tekan tombol shutter 1/2 agar fokus mengunci objek, gerakan kamera mengikuti objek seketat mungkin agar objek tetap fokus, sekiranya dirasa gerakan kamera sudah mengimbangi gerakan objek, tekan tombol shutter penuh dengan kamera yang tetap bergerak mengikuti objek. Pertanyaan yang sering dilontarkan: 1. Mengapa foto buram semua? Jawab: Bisa jadi karena gerakan kamera tidak sesuai dengan gerakan objek. Cobalah percepat shutter speed dan coba untuk mengikuti gerakan objek seketat mungkin. 2. Mengapa foto fokus semua? Jawab: Bisa jadi karena shutter speed terlalu cepat dan atau kamera kurang digerakan pada saat pemotretan. 5. Bulb Foto bulb dapat diperoleh melalui mode manual dengan mengatur shutter speed pada setting paling lambat ( BULB ), dimana shutter akan terus terbuka selama tombol ditekan dan akan menutup kembali pada saat tombol dilepas. Yang patut diperhatikan pada foto bulb adalah posisi kamera yang mutlak harus statis, maka gunakanlah tripod untuk menghasilkan foto bulb. Sumber: Sekolavida

Posted on 21.05 by SONDONG MAJERUK

No comments

Senin, 21 Januari 2013

menjalani awal hari yang sejuk segar tertiup angin. saatnya bersekolah di SMA barunya yaitu SMK YOS SUDARSO Rembang, mengawali dari kelas 1 tahun pelajaran 2005/2006 saat itu ia polos sekali ya emang orangnya pendiem banget sih, temennya juga bilang gitu. oke kita sebut aja di "ARI". di saat mau mendaftar ke SMA barunya dia diajak temen temennya melihat lihat SMA faforit temen temennya beruntung karena nilai yang di peroleh sangat bagus beda dengan si Ari, dia tidak percaya diri sebelumnya dia sudah menentukan SMA mana yang dituju di saat temen temennya mendaftar dia tidak ikut, dia lebih memilih SMK YOS SUDARSO karena tempat itulah yang cocok untuknya. sebelumnya dia ke STM atau sekarang SMK 1 di Rembang tapi dia tidak percaya diri karena tinggi badannya kecil dan dia langsung menuju ke arah timur yaitu SMK YOS SUDARSO, setelah dia sudah terdaftar ke esokan harinya dia mengikuti tes yang diajukan kepada calon siswa siswi yang dartar di sana untuk kelayakan jurusan mana yang pantas di tempati siswa siswi SMK YOS SUDARSO. dan akhirnya dia diterima dan senangnya lagi jurusan yang dia tuju tersampaikan, mengawali sekolah di sana di bertemu seorang teman yang namanya agak mirip dengan dia yaitu ARIP. arip ini pertama kali nya yang berkenalan sama dia, arip satu jurusa dengan ari yaitu Akuntansi tapi beda kelas ari Akuntansi 2 dan arip akuntansi 1. pengalaman pertama dan temen pertama kali yang berkenalan setelah itu bergabung dengan 1 kelas dengan dia ada 2 orang yang waktu smpnya begitu beruntungnya dia bertemu di SMK yang sama tidak 2 orang tapi di sana dia bertemu beberapa temen yang lain.

Posted on 23.57 by SONDONG MAJERUK

No comments

Minggu, 23 September 2012




ini hasil dari jepretan hitam putih saya kalau ada kesalahan ya hohan maaf, saya harap lebih dari sekedar jepret-jepret.

Posted on 18.29 by SONDONG MAJERUK

No comments

Minggu, 29 Januari 2012

DU LPIS :: PSS Sleman Sulit Tembus PSIR Rembang


Sleman – Bermain menghadapi musuh yang bertahan membuat PSS Sleman harus puas mendapatkan poin 1. Ya, menghadapi PSIR Rembang di Stadion Maguwoharjo, Sleman, kedua tim hanya bermain 0-0.

Tim tamu sejak awal memang memeragakan permainan bertahan. Hal inilah yang membuat tuan rumah gagal menembus blokade gawang PSIR Rembang. Akibatnya, permainan menj...adi kurang menarik dan cenderung keras. Bahkan, hingga akhir pertandingan PSIR Rembang harus mendapatkan empat kartu kuning. Sedangkan tuan rumah hanya satu kartu kuning.

“Kami kesulitan menembus barisan pertahanan mereka yang rapat,” ujar Rumadi, manajer PSS Sleman. Menurutnya, PSIR Rembang hanya bermain separo lapangan dan cenderung menutup diri ketika mereka diserang.

Hasil seri ini menurut Rumadi karena anak asuhnya juga kurang sabar. Pasalnya, penguasaan bola PSS Sleman cukup besar, sekitar 70:30 dan peluang juga terbuka. Sayangnya, mereka bermain kurang tenang.

Dalam pertandingan yang ditonton sekitar 20.000 orang ini tuan rumah memang menguasai jalannya pertandingan. Namun pola permainan bertahan yang diterapkan tim tamu membuat anak asuh Widiantoro sulit menembus palang pintu PSIR Rembang.

Posted on 20.05 by SONDONG MAJERUK

No comments

Maman adalah seorang genius, profesor pintar yang berhasil menciptakan sebuah robot canggih, yang memiliki kemampuan mendeteksi kebohongan apapun yang dikatakan oleh manusia. Si Robot akan menampar siapapun yang mengucapkan kebohongan. Dengan bangga, Maman membawa robot itu kerumah untuk dipamerkan pada anak dan istrinya.  Maman menunggu anaknya pulang untuk memperlihatkan hasil karyanya yang tercanggih itu.

Tetapi, anaknya tak kunjung pulang. Setelah sekian lama, baru sore hari lah si anak pulang.

"Asep, kamu dari mana? kok jam segini baru pulang” tanya si Maman
"Ada pelajaran tambahan pap" jawab Asep, sang anak.

*PLAK!!!* Sang Robot menampar si anak dengan keras.

"Asep, ini adalah robot ciptaan papap, dia akan menampar siapapun yang berbohong! Sekarang katakan dengan jujur, kenapa kamu pulang telat ??!"
"Maaf pap.... aku habis menonton film di rumah teman"

"Film apa?"
"Film Komedi pap"

*PLAK!!!*

"Ayo katakan dengan jujur film apa ??"
“Maaf pap… saya menonton film porno", jawab Asep sang anak sambil menunduk.

Mendengar jawaban Asep, Maman seketika marah. Matanya melotot. Sambil menunjuk-nunjuk, Maman berkata :
"Kamu ini yah... Kecil-kecil udah punya kelakuan kayak gitu? Kalo besar itu kamu mau jadi apa???! Kurang ajar kamu ya… bikin malu papap ajah."
"Perbuatan yang benar-benar memalukan!!! papap waktu seumuran kamu gak pernah senakal kamu tau !!!"

*PLAK* Maman sang profesor di tampar keras oleh si Robot.

Seketika, suasana rumah hening beberapa saat.

Istri Maman, yang sedari tadi mendengarkan kejadian tersebut keluar kamar dan langsung berkata : "Abang ini gimana sih??? Sama saja kelakuannya kayak anaknya! Buah Apel gak pernah jatuh jauh dari pohonnya kan? Inget Bang, bagaimanapun, Asep itu anak Abang, jadi...."

*PLAK* Si robot menampar istri Maman sebelum dia sempat menyelesaikan kata-katanya

Dan, seketika suasana rumah hening.... heninggggggggggg begitu lama.

Posted on 19.51 by SONDONG MAJERUK

No comments